ANALISIS PM. NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN TANJUNG EMAS UNTUK PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PELABUHAN

Authors

  • Muhammad Feri Nur Irawan Politeknik Pelayaran Surabaya
  • Muhammad Dahri Politeknik Pelayaran Surabaya
  • Henna Nurdiansari Politeknik Pelayaran Surabaya
  • Otri Wani Sihaloho Politeknik Pelayaran Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33556/jstm.v26i1.444

Abstract

Pelabuhan Tanjung Emas merupakan salah satu pelabuhan strategis di wilayah Jawa Tengah yang memiliki peran penting dalam mendukung sistem logistik nasional. Untuk mengarahkan pengembangannya secara terencana, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai kendala yang mempengaruhi pencapaian target pembangunan infrastruktur pelabuhan seperti yang telah dirancang dalam rencana induk pelabuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis gap, didukung dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen, observasi lapangan, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan rencana induk pelabuhan telah dilakukan namun belum sepenuhnya sesuai dengan tahapan yang direncanakan terutama pada tahap jangka pendek antara lain reklamasi lahan dan pembangunan breakwater sisi barat pelabuhan yang berdampak pada keterlambatan pelaksanaan tahapan jangka menengah dan jangka panjang. Berdasarkan hasil gap analysis, ditemukan bahwa terdapat deviasi signifikan pada Dermaga Pelabuhan Dalam I dan II. Dermaga Pelabuhan Dalam I mengalami deviasi panjang sebesar -231 meter dari perencanaan 517 meter menjadi aktual 288 meter. Sementara Dermaga Pelabuhan Dalam II mengalami deviasi sebesar -604,5 meter dari 834 meter menjadi 230 meter. Kendala utama yang teridentifikasi meliputi aspek teknis (perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan), administratif (hambatan perizinan dan tumpang tindih kewenangan), keterbatasan anggaran, dampak kondisi lingkungan seperti banjir rob dan penurunan tanah. Selain itu, kurangnya koordinasi antarlembaga yang belum terintegrasi secara strategis. Berdasarkan temuan tersebut, studi ini merekomendasikan perlunya review rencana induk pelabuhan secara berkala, memperkuat koordinasi lintas sektor, dan merumuskan strategi pengembangan yang adaptif dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan fungsi Pelabuhan Tanjung Emas sebagai simpul logistik nasional.

Downloads

Published

2025-08-27

Issue

Section

JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM